Proyek Pembangunan Fisik SMAN 5 Kecamatan Pinggir Diduga Sarat Akan KKN

Jumat, 14 Juni 2013

Bengkalis (Marwahriau.com)

Tidak hanya satu sisi dunia pendidikan di indonesia ini yang dapat dicari peluang besar untuk kepentingan pribadi alias KKN oleh oknum-oknum tertentu sebagai kepala sekolah, sedangkan pemerintah terus menggalakkan dunia pendidikan untuk agar lebih maju selangkah dari Negara-negara lain di dunia ini, akan tetapi bagi oknum-oknum kepala sekolah kemajuan pendidikan itu bukan yang penting didalam hidupnya.
Dua proyek fisik bansos yang berbeda masa pelaksaannya, pembangunan ruang kelas baru tahun 2012 dan juga proyek fisik pembangunan ruang laboratorium + perpustakaan SMA Negeri 5 kecamatan pinggir kabupaten Bengkalis Riau, dana yang bersumber dari APBN-P tahun 2012 senilai 400 juta tersebut, yang di salurkan melalui bantuan sosial untuk proyek pembangunan swakelola SMAN 5 kecamatan Pinggir, di duga sarat korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), proyek pembangunan yang di jadwalkan 3 bulan masa kerja 90 hari kerja itu, dimulai pada bulan februari s/d april 2013 yang di kerjakan oleh keluarga kepala sekolah itu sendiri yang melibatkan suami sendiri sampai bulan juni 2013 juga belum selesai di kerjakan.
Kepala sekolah disinyalir juga tidak mengerti yang di sebutkan proyek Swakelola sekolah sehingga melibatkan pihak keluarganya sendiri suami dari kepala SMAN 5 pinggir, yang seyogianya kepala sekolah harus juga melibatkan ketua komite sekolah sebagai perwakilan dari pada orang tua siswa yang menimba ilmu di sekolah tersebut, akan tetapi ketua komite Amir (46) tidak pernah tau soal proyek fisik swakelola pembangun lokal maupun laboratorium dari bansos tersebut.
Kepala SMAN 5 kecamatan Pinggir Dra Lismawati membenarkan hal itu terjadi, bahkan lisma menyampaikan kepada wartawan mengenai suaminya memang dia yang menyuruh untuk ikut didalam pembangun proyek tersebut, "seolah-olah SMAN 5 kecamatan Pinggir milik keluarga Dra Lismawati," saya yang menandatangani mou di Jakarta tentu juga saya yang mengerjakannya proyek swakelola  ini dan suami saya itu saya juga yang menyuruhnya,” ungkapnya.
Disinggung dengan proyek fisik swakelola pembangunan lokal yang bersumbar dana dari APBN dan disalurkan melalui bansos juga, Lismawati langsung menghentikan pertanyaan itu, “jangan lagi di pertanyakan mengenai lokal yang sudah siap itu, bahkan sudah di gunakan untuk belajar siswa," seakan-akan bantuan pemerintah untuk SMAN 5 pinggir yang lalu itu di anggap sudah kadaluarsa oleh kepala sekolah SMAN 5 pinggir dan tidak boleh di ungkit-ungkit lagi walaupun diduga ada kejanggalan atau penyimpangan dalam bantuan itu.
Disinggung siapa pengawas proyek ini, "Lismawati mengatakan pihak Dinas pendidikan kabupaten Bengkalis sudah tau dan sudah turun kesini,” imbuhnya sembari berlalu ke kelas tempat siswa belajar kesenian. (Amir)


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger