Jakarta
(Marwahriau.com)
Tudingan Ridwan
Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin tentang dugaan suap impor
daging sapi yang mengalir ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus
ditelusuri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Pengamat
Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman sikap istana yang enggan
mengomentari tudingan Ridwan semakin menguatkan dugaan keterlibatan SBY.
Apalagi Sengman, pembawa uang Rp40 miliar ke SBY memang terkenal sebagai orang
yang mendapat akses keistimewaan dari penguasa.
"Ya Sengman
itu orang Palembang, dia punya Palembang Square dan macam-macam, dia mendapat
keistemawaan dari Dirjen Pajak sebelumnya, kalau istana tak mau komentar
berarti ada kaitannya," jelas Bonyamin kepada Okezone,
Sabtu (31/8/2013).
Menurut dia,
Sengman memiliki banyak kasus, namun tak pernah diproses oleh aparat penegak
hukum karena dekat dengan penguasa. Bahkan, menurut informasi yang dia terima,
Sengman memanipulasi pelepasan tanah pemerintah untuk dibangun Palembang Square
sehingga biaya pajaknya tidak tinggi.
"Info yang
saya dapat, dulu dia banyak masalah tapi tidak pernah diproses soal pelepasan
tanah tidak diproses. Jadi saat pelepasan tanah untuk Palembang Square dia
lakukan dengan cara yang tidak benar. Itu tanah pemerintah, lalu dia bilang
tanah itu didapat dengan harga murah sehingga pajaknya yang harus dibayar gede
tak jadi," jelas dia.
"Dulu ada
dugaan penggelapan pajak tidak diproses. Kenapa, karena tidak ada yang berani
nyentuh dia," imbuhnya.
Dia berharap
aparat penegak hukum tak tebang pilih dalam kasus suap impor daging tersebut.
"Apapun yang terjadi kita lihat, apakah Sengman ini juga akan diusut. KPK
harus menelusurinya," pungkasnya.
Sumber : Okezone

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !