Disnak Larang Itik dan Ayam dari Tiga Provinsi

Rabu, 09 Januari 2013

Pekanbaru (Marwah Riau)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau telah mengeluarkan surat larangan pasokan itik dan ayam yang didatangkan dari tiga provinsi di Indonesia tempat ditemukannya jenis virus flu burung genetika baru.
Masing-masing dari Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Surat edaran pelarangan ini bahkan sudah disampaikan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau November 2012 lalu ke 12 kabupaten/kota di Riau.
“Ini kita lakukan agar virus flu burung yang mematikan itu tidak masuk dan menyebar ke Riau,” kata Kabid Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, drh Sri Mulyati di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, kematian itik secara mendadak telah ditemukan di daerah Jawa Tengah. Hasil uji labor, ternyata itik-itik yang mati secara mendadak itu, diakibatkan serangan virus flu burung (H5N1).
Sementara, flu burung biasanya tidak menyerang itik. Bahkan itik termasuk unggas yang terbilang kebal dengan jenis virus ini.
Hasil uji laboratorium lebih lanjut, itik yang mati mendadak ditemukan flek baru 232. Pada flu burung yang menyerang ayam flek yang ditemukan adalah 21. Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, langsung menyurati Dinas Peternakan di seluruh provinsi.
“Kita menerima surat Direktur Kesehatan Hewan Kemenkes tanggal 9 November 2012 dan sudah kita tindaklanjuti ke kabupaten/kota. Tapi sekarang kasusnya mencuat lagi,” tambah Sri Mulyati.
Selain mengirimkan surat pelarangan sementara memasok ternak-ternak unggas dari tiga provinsi ini, Dinas Peternakan Riau juga meminta agar Dinas Peternakan kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaannya dengan menurunkan petugas PDSR (Participatory Diseas Survillence and Response) yang melakukan monitoring ke daerah-daerah, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak unggas yang masuk, terutama itik dan ayam dari luar Riau.
Dinas Peternakan Riau menegaskan, setiap ternak unggas yang masuk ke Riau, harus betul-betul dicek hasil uji laboratorium kesehatannya, juga melaporkan dengan segera setiap ada kasus kematian pada itik dan ayam.
Sejauh ini, di Riau hanya ditemukan kasus kematian itik di Kabupaten Inhu sebanyak 2.000 ekor sekitar November 2012 lalu. (rls)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger