Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau telah mengeluarkan surat larangan pasokan
itik dan ayam yang didatangkan dari tiga provinsi di Indonesia tempat
ditemukannya jenis virus flu burung genetika baru.
Masing-masing
dari Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Surat
edaran pelarangan ini bahkan sudah disampaikan Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Riau November 2012 lalu ke 12 kabupaten/kota di Riau.
“Ini kita
lakukan agar virus flu burung yang mematikan itu tidak masuk dan menyebar ke
Riau,” kata Kabid Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, drh Sri
Mulyati di ruang kerjanya.
Dijelaskannya,
kematian itik secara mendadak telah ditemukan di daerah Jawa Tengah. Hasil uji
labor, ternyata itik-itik yang mati secara mendadak itu, diakibatkan serangan
virus flu burung (H5N1).
Sementara,
flu burung biasanya tidak menyerang itik. Bahkan itik termasuk unggas yang
terbilang kebal dengan jenis virus ini.
Hasil uji
laboratorium lebih lanjut, itik yang mati mendadak ditemukan flek baru 232.
Pada flu burung yang menyerang ayam flek yang ditemukan adalah 21. Direktur
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, langsung menyurati Dinas Peternakan
di seluruh provinsi.
“Kita
menerima surat Direktur Kesehatan Hewan Kemenkes tanggal 9 November 2012 dan
sudah kita tindaklanjuti ke kabupaten/kota. Tapi sekarang kasusnya mencuat
lagi,” tambah Sri Mulyati.
Selain
mengirimkan surat pelarangan sementara memasok ternak-ternak unggas dari tiga
provinsi ini, Dinas Peternakan Riau juga meminta agar Dinas Peternakan
kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaannya dengan menurunkan petugas PDSR
(Participatory Diseas Survillence and Response) yang melakukan monitoring ke
daerah-daerah, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak unggas yang
masuk, terutama itik dan ayam dari luar Riau.
Dinas
Peternakan Riau menegaskan, setiap ternak unggas yang masuk ke Riau, harus
betul-betul dicek hasil uji laboratorium kesehatannya, juga melaporkan dengan
segera setiap ada kasus kematian pada itik dan ayam.
Sejauh ini,
di Riau hanya ditemukan kasus kematian itik di Kabupaten Inhu sebanyak 2.000
ekor sekitar November 2012 lalu. (rls)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !