Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kampar Jawahir MPd menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah di
Kampar untuk mempersiapkan semua siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN)
sebaik-baiknya, dan sekolah tidak dibenarkan menghalangi siswa untuk mengikuti
UN hanya karena kurang biaya.
‘’Semua siswa harus diberikan
kesempatan yang sama, dan jangan sampai kondisi tidak mampu ini menjadi alasan
bagi sekolah untuk tidak memberikan siswa tersebut ikut UN,’’ ujar Jawahir
melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dan Perguruan Tinggi (Dikmenti) H Muhammad
Guntur MPd kepada wartawan di Bangkinang, Kamis (11/4).
Guntur menyatakan, Dinas P dan K
tidak akan segan-segan memberikan tindakan yang tegas bagi kepala sekolah
yang nantinya ditemukan tidak memberikan siswanya ikut ujian karena alasan
biaya.
Pernyataan ini menurut Guntur
disampaikan, karena pihaknya mendapatkan SMS pengaduan dari wali murid yang
menyampaikan bahwa ada sekolah yang menghalangi siswa ikut ujian dengan alasan
tidak mampu.
Ditegaskannya, pelaksanaan UN
bukan hanya bagi siswa mampu, tapi siswa yang tak mampu juga memiliki hak yang
sama dan mereka harus diselamatkan. ‘’Dan jangan sekali-sekali kepala sekolah
meminta dana untuk bisa mengikuti UN. Yang penting siswa tak mampu itu harus
diselamatkan dan setelah pelaksanaan UN baru dibicarakan karena pelaksanaan UN
sangat riskan,’’ sebutnya.
Untuk itu, pihaknya telah
berkomitmen menyelamatkan peserta UN dari keluarga tak mampu dan diharapkan
tidak ada laporan dari orangtua tak mampu yang anaknya tak dapat mengikuti UN.
Pihaknya juga telah membicarakan ke provinsi guna mendapatkan bantuan dana dari APBN bagi peserta UN dan peserta SMP/MTS mendapatkan Rp22 ribu/anak. Siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah mendapatkan Rp22.500 setiap siswa. Selain itu, setiap ruangan ujian juga dibantu Rp40 ribu dan sekolah hanya membantu biaya pengawas.
Pihaknya juga telah membicarakan ke provinsi guna mendapatkan bantuan dana dari APBN bagi peserta UN dan peserta SMP/MTS mendapatkan Rp22 ribu/anak. Siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah mendapatkan Rp22.500 setiap siswa. Selain itu, setiap ruangan ujian juga dibantu Rp40 ribu dan sekolah hanya membantu biaya pengawas.
Selain itu, dalam pelaksanaan UN
penanggungjawabnya adalah perguruan tinggi yakni Unri dan sub rayonya adalah
STIE dan Stikes untuk wilayah Kampar, dan Disdikbud hanyalah pendamping.
Naskah soal diperkirakan akan
tiba ke Kampar pada Jumat atau Sabtu (12-13/4) dan pengambilannya di Polsek
terdekat. ‘’Peserta UN tidak perlu cemas dan harus merasa yakin bisa menjawab
seluruh soal dengan baik karena satu ruangan disediakan 20 paket soal dan tidak
ada soal yang sama. Berikan informasi ini kepada siswa dan siswa tak perlu
takut,’’ urainya. Dan jika memang ada naskah soal kurang pada suatu ruangan,
maka bisa dipakai sisa soal dari ruangan lain dan jika tidak mencukup maka bisa
diambil naskah soal dari sekolah terdekat dan ternyata masih kurang maka
diperbanyak. (Red/rp)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !