Keputusan
Panitia Pusat dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang menetapkan
pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III dari Riau ke Jakarta pada 22
September-1 Oktober membuat kaget panitia daerah di Riau. Pasalnya, opsi
pemindahan tidak pernah muncul dalam beberapa kali rapat yang digelar.
Ketua
Divisi Penguatan dan Supervisi, Panitia Daerah ISG III, Ahmadsyah Harroffie
kepada wartawan di Pekanbaru mengaku kaget dengan keputusan pemindahan ISG ini.
"Soalnya opsi pemindahan tidak pernah muncul dalam beberapa kali rapat
yang digelar baik Panitia Daerah dan Pusat, maupun Pemerintah Nasional,"
ungkapnya.
Bahkan,Menpora
beberapa kali menegaskan opsi tetap dilaksanakan di Riau, namun waktu
pelaksanaan diundur 11 September. Karena itu, Kadiskominfo Riau ini
menyayangkan sikap panitia pusat yang tidak melibatkan panitia daerah dalam
rapat yang digelar bersama KOI, KONI dan Satlak Prima tersebut.
"Secara
formal belum ada pemberitahuan kepada kita, saya justru tahu dari beberapa
media dan kawan dari Jakarta," ujarnya. Dipaparkannya, penunjukkan Riau
selaku tuan rumah ISG ini dilegalkan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres),
dimana Riau ditunjuk menjadi tuan rumah tunggal event negara-negara yang
tergabung dalam organisasi OKI tersebut.
"Idealnya
kalau dibatalkan tentu harus ada payung hukum yang bisa dijadikan acuan.
Kecuali Kepresnya belum keluar. Kita juga tidak tahu pembatalan ini berdasarkan
pertimbangan apa,"cetusnya. (rls)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !