Isak Tangis Kader Demokrat Warnai Pengunduran Diri Mambang Mit

Rabu, 29 Mei 2013

Pekanbaru (Marwahriau.com)
Suasana haru dan isak tangis sertai pengunduran diri HR. Mambang Mit. Usai digelarnya konferensi pers pengunduran dirinya sekaligus penyerahan surat pengunduran diri secara resmi kepada sekretaris DPD Partai Demokrat, Koko Iskandar Selasa (28/5) di ruangan rapat sekretariat DPD, Mambang menyalami wartawan satu persatu.
Begitu semua wartawan keluar, Mambang langsung dipeluk Tarto, penjaga sekretariat tersebut. Isak tangis tak mampu dibendung Tarto, ia melulung dipangkuan Mambang. Sekujur badannya terlihat menggigil. Terlihat pula wajah garutan kaget di wajah Mambang.
"Sudah, sudah. Jangan begini," ujar Mambang sembari menepuk pundak Tarto. Suasana yang tidak terlalu lama itu, membuat Mambang tak kuasa berdiri di pintu ruangan rapat. Ia masuk ke ruangannya, yang masih terpampang tulisan  ketua DPD Partai Demokrat Riau, HR. Mambang Mit. Tidak dapat dipastikan, apakah air mata Mambang Mit jatuh atau tidak, yang jelas langkah kakinya telihat gontai.
Bidang logistik DPD Partai Demokrat pimpinan Mambang, Eva Rosaria langsung berangkulan dengan  Koordinator bidang pariwisata, Yulianti Chaidir. Wajah mereka memerah, air mata menetes di pipinya. Tak lama berangkulan, Eva meletakkan kepalanya di dinding, sedangkan Yulianti duduk di kursi. Keduanya saling melampiaskan kesedihan. 
Sementara Tarto, berdiam di ruang belakang. Tubuhnya masih terlihat gemetaran dan menggigil. Saat dihampiri wartawan, Eva dan Yulianti mengusap air matanya dengan tisu.
"Ayah itu seorang pemimpin sangat memperhatikan. Ayah adalah ayah kami,yang tidak pernah marah," ujar Eva lemas.
Di ruangan ada beberapa kader demokrat, yang lainnya juga turut menangis. Saat ditanya wartawan, mereka diam dan tidak menjawab. Sementara Eva dan Yulianti berusaha menjawab pertanyaan wartawan.
"Rasa tak rela kami melepaskan Ayah. Tak sanggup kami begini," ucap Eva terbata-bata.
Sementara itu, Yulianti juga memuji sosok Mambang Mit. Dikatakannya, selama kepemimpinan Mambang, dia tak pernah merasa sakit hati. Bahkan, katanya Mambang seorang pengayom yang baik, suri tauladan dan contoh baginya.
"Banyak pendidikan yang diberikan Ayah kepada kami. Kami tak bisa membalasnya," ujar istri mantan ketua DPRD Riau, Chaidir ini.
Sebelumnya, saat digelarnya konferensi pers, Mambang membacakan surat pengunduran dirinya. Dalam surat yang tertuju kepada Soesilo Bambang Yudhoyono itu, Mambang mengatakan ucapan terimakasih dan mohon maaf. Diakhir kalimat surat tertanggal 28 Mei 2013 itu memuat semoga partai demokrat semakin jaya.
Namun, sesuai ajaran partai yang menjunjung tinggi kader bersih, cerdas dan santun Mambang tidak ingin membuang pakaiannya, atribut dan hal-hal yang berkaitan dengan lambang partai. Meskipun resmi menyampaikan surat pengunduran diri, jaket kebesaran sebagai ketua DPD partai tidak dibukanya.
"Saya tidak mau membuka jaket ini, apalagi membakarnya. Saya punya puluhan baju berwarna biru serta atribut partai lainnya, tapi saya tidak membuang, apalagi membakarnya. Biarlah semua terjadi, tak pelu saya bersakit sakit hati. Karena saya selalu mencintai dan menyayangi partai demokrat, serta kader-kadernya. Saya kira, suatu saat saya perlu memberikan atribut dan baju saya kepada kader partai demokrat. Dan saya pasti merasakan kerinduan yang sangat nantinya," ujar Mambang.
Dikatakannya, ada beberapa hal selama ia menjabat ketua DPD, sejak 2010 lalu. Di antaranya, dia sudah berhasil memenangkan empat dari tujuh pilkada kabupaten kota di Riau. Capaian itu katanya, sudah dua kali lipat dari target partai.
"Kongres 2010 di Bandung mengatakan target pencapaian kemenangan hanya 30 persen. Sedangkan kita lebih dari itu. Oleh karena DPP menganggap saya sudah maksimal, maka sebaiknya saya berhenti," katanya.
Selain itu, dia juga menyampaikan beberapa hal yang ganjil menurutnya. Misalnya Chaidir tereliminasi dalam daftar Bacaleg  untuk DPR RI Dapil Riau satu. Selain itu, ada nama Sumardi Taher yang juga tereliminasi dari daftar Bacaleg 2014. "Saya tidak tahu kenapa," katanya. Saat pendaftaran Achmad, hal ini juga disebut Mambang dalam sambutannya.
"Padahal, Chaidir dan Sumardi Taher adalah kader terbaik, yang tak diragukan lagi kualitasnya. Chaidir mantan ketua DPRD dua periode, sedangkan Sumardi sekjen PGRI. Tapi mereka tak masuk," ujar Mambang.
Sekretaris DPP Koko Iskandar juga terlihat haru. Ia mengatakan peristiwa itu luar biasa.
"Sangat luar biasa, sungguh di luar dugaan tentunya," ujar Koko menanggapi pengunduran diri Mambang.
Dikatakan Koko, pengunduran diri adalah sikap pribadi yang dibenarkan oleh AD/ART. Tinggal lagi tugasnya sebagai sekretaris, untuk menyampaikan surat pengunduran diri Mambang ke DPP Partai Demokrat. Koko berjanji akan menyampaikan surat tersebut dalam waktu dekat.
Selain itu, Koko juga menyampaikan pujian kepada Mambang. Menurutnya, Mambang adalah orang yang paling berjasa di partai demokrat. Semua yang diperbuatnya, sebut Koko demi kemajuan partai. "Apa yang diperbuatnya mudah-mudahan menjadi amal baik," katanya.
Sumber : Tribunnews

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger