Suasana haru dan
isak tangis sertai pengunduran diri HR. Mambang Mit. Usai digelarnya konferensi
pers pengunduran dirinya sekaligus penyerahan surat pengunduran diri secara
resmi kepada sekretaris DPD Partai Demokrat, Koko Iskandar Selasa (28/5) di
ruangan rapat sekretariat DPD, Mambang menyalami wartawan satu persatu.
Begitu semua
wartawan keluar, Mambang langsung dipeluk Tarto, penjaga sekretariat tersebut.
Isak tangis tak mampu dibendung Tarto, ia melulung dipangkuan Mambang. Sekujur
badannya terlihat menggigil. Terlihat pula wajah garutan kaget di wajah
Mambang.
"Sudah,
sudah. Jangan begini," ujar Mambang sembari menepuk pundak Tarto. Suasana
yang tidak terlalu lama itu, membuat Mambang tak kuasa berdiri di pintu ruangan
rapat. Ia masuk ke ruangannya, yang masih terpampang tulisan ketua DPD
Partai Demokrat Riau, HR. Mambang Mit. Tidak dapat dipastikan, apakah air mata
Mambang Mit jatuh atau tidak, yang jelas langkah kakinya telihat gontai.
Bidang logistik
DPD Partai Demokrat pimpinan Mambang, Eva Rosaria langsung berangkulan
dengan Koordinator bidang pariwisata, Yulianti Chaidir. Wajah mereka
memerah, air mata menetes di pipinya. Tak lama berangkulan, Eva meletakkan
kepalanya di dinding, sedangkan Yulianti duduk di kursi. Keduanya saling
melampiaskan kesedihan.
Sementara Tarto, berdiam di ruang belakang. Tubuhnya masih terlihat gemetaran dan menggigil. Saat dihampiri wartawan, Eva dan Yulianti mengusap air matanya dengan tisu.
Sementara Tarto, berdiam di ruang belakang. Tubuhnya masih terlihat gemetaran dan menggigil. Saat dihampiri wartawan, Eva dan Yulianti mengusap air matanya dengan tisu.
"Ayah itu
seorang pemimpin sangat memperhatikan. Ayah adalah ayah kami,yang tidak pernah
marah," ujar Eva lemas.
Di ruangan ada
beberapa kader demokrat, yang lainnya juga turut menangis. Saat ditanya wartawan,
mereka diam dan tidak menjawab. Sementara Eva dan Yulianti berusaha menjawab
pertanyaan wartawan.
"Rasa tak
rela kami melepaskan Ayah. Tak sanggup kami begini," ucap Eva
terbata-bata.
Sementara itu,
Yulianti juga memuji sosok Mambang Mit. Dikatakannya, selama kepemimpinan
Mambang, dia tak pernah merasa sakit hati. Bahkan, katanya Mambang seorang
pengayom yang baik, suri tauladan dan contoh baginya.
"Banyak
pendidikan yang diberikan Ayah kepada kami. Kami tak bisa membalasnya,"
ujar istri mantan ketua DPRD Riau, Chaidir ini.
Sebelumnya, saat
digelarnya konferensi pers, Mambang membacakan surat pengunduran dirinya. Dalam
surat yang tertuju kepada Soesilo Bambang Yudhoyono itu, Mambang mengatakan
ucapan terimakasih dan mohon maaf. Diakhir kalimat surat tertanggal 28 Mei 2013
itu memuat semoga partai demokrat semakin jaya.
Namun, sesuai
ajaran partai yang menjunjung tinggi kader bersih, cerdas dan santun Mambang
tidak ingin membuang pakaiannya, atribut dan hal-hal yang berkaitan dengan
lambang partai. Meskipun resmi menyampaikan surat pengunduran diri, jaket
kebesaran sebagai ketua DPD partai tidak dibukanya.
"Saya tidak
mau membuka jaket ini, apalagi membakarnya. Saya punya puluhan baju berwarna
biru serta atribut partai lainnya, tapi saya tidak membuang, apalagi membakarnya.
Biarlah semua terjadi, tak pelu saya bersakit sakit hati. Karena saya selalu
mencintai dan menyayangi partai demokrat, serta kader-kadernya. Saya kira,
suatu saat saya perlu memberikan atribut dan baju saya kepada kader partai
demokrat. Dan saya pasti merasakan kerinduan yang sangat nantinya," ujar
Mambang.
Dikatakannya,
ada beberapa hal selama ia menjabat ketua DPD, sejak 2010 lalu. Di antaranya,
dia sudah berhasil memenangkan empat dari tujuh pilkada kabupaten kota di Riau.
Capaian itu katanya, sudah dua kali lipat dari target partai.
"Kongres
2010 di Bandung mengatakan target pencapaian kemenangan hanya 30 persen.
Sedangkan kita lebih dari itu. Oleh karena DPP menganggap saya sudah maksimal,
maka sebaiknya saya berhenti," katanya.
Selain itu, dia
juga menyampaikan beberapa hal yang ganjil menurutnya. Misalnya Chaidir
tereliminasi dalam daftar Bacaleg untuk DPR RI Dapil Riau satu. Selain
itu, ada nama Sumardi Taher yang juga tereliminasi dari daftar Bacaleg 2014.
"Saya tidak tahu kenapa," katanya. Saat pendaftaran Achmad, hal ini
juga disebut Mambang dalam sambutannya.
"Padahal,
Chaidir dan Sumardi Taher adalah kader terbaik, yang tak diragukan lagi
kualitasnya. Chaidir mantan ketua DPRD dua periode, sedangkan Sumardi sekjen
PGRI. Tapi mereka tak masuk," ujar Mambang.
Sekretaris DPP
Koko Iskandar juga terlihat haru. Ia mengatakan peristiwa itu luar biasa.
"Sangat
luar biasa, sungguh di luar dugaan tentunya," ujar Koko menanggapi
pengunduran diri Mambang.
Dikatakan Koko,
pengunduran diri adalah sikap pribadi yang dibenarkan oleh AD/ART. Tinggal lagi
tugasnya sebagai sekretaris, untuk menyampaikan surat pengunduran diri Mambang
ke DPP Partai Demokrat. Koko berjanji akan menyampaikan surat tersebut dalam
waktu dekat.
Selain itu, Koko
juga menyampaikan pujian kepada Mambang. Menurutnya, Mambang adalah orang yang
paling berjasa di partai demokrat. Semua yang diperbuatnya, sebut Koko demi
kemajuan partai. "Apa yang diperbuatnya mudah-mudahan menjadi amal
baik," katanya.
Sumber : Tribunnews

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !