| Kepsek SDN 43 Mandau |
Beberapa Guru
kelas SDN 43 Duri membuktikan bahwa informasi yang di konsumsi oleh para orang
tua siswa tidak benar, di hadapan kepala sekolah SDN 43 Asiah Abdullah Ama,
para majelis guru yang mendapingi guru yang di percayakan sebagai kelas
masing-masing lokal, memperlihatkan Dokumen arsip-arsip siswanya yang di
bebaskan semua uang buku LKS di setiap lokal yang mereka bimbing.
Para majelis
guru SDN 43 Duri sangat menyanyangkan sikap orang tua siswa yang ceroboh
menyampaikan stattementnya di media masa yang tanpa berkordinasi dengan ketua
komite atau guru yang bersangkutan di sekolah, yang seharusnya orang tua siswa
sebelum berbicara ke media masa tentang sekolah ini menjual buku yang berstempel
dana bos, orang tua siswa sebaiknya meminta pendapat ketua komite sekolah atau
guru-guru yang mengajar anak-anak mereka sekolah ini.
Walaupun
demikian para majelis guru tidak mau masalah ini berlarut-larut, langsung
memanggil orang tua murid yang mengeluarkan stattemenya di media yang
mengatakan SDN 43 Duri menjual buku yang berstempel dana bos, menjelang satu
hari setelah diberitakan oleh media lokal.
“Namun orang tua
siswa tersebut mengaku di hadapan majelis guru ketidaktahuannya mengenai yang
mana buku bos dan yang mana buku LKS, saya tidak tahu itu buku LKS yang tidak
termasuk dalam anggaran bos,"cetus salah satu guru wali kelas yang berada di
dalam ruangan kepala sekolah.
Kepala sekolah
SDN 43 Mandau, Asiah Abdullah Ama mengatakan, “Sekolah ini sudah saya bebaskan
semua uang buku bagi siswa yang tidak mampu, bahkan pada tahun 2012 lalu
seluruh siswa saya bebaskan, namun anggaran dari dana BOS tidak memadai maka
yang lks saja di bebankan ke orang tua siswa, bahkan lembaran itupun sangat
membantu dan mendukung pembelajaran siswa,” terangnya sembari menunjukkan
nama-nama siswa yang sudah di bebaskan semua uang buku mulai dari kelas 1
sampai dengan kelas 6 di sekolahnya. (Amir)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !