Propinsi
Riau khususnya Pekanbaru merupakan Kota yang pesat, kepesatan kota inilah
banyak investor ataupun pembisnis menanam investasi di Kota bertuah, salah
satunya yang kita sering lihat galian penanaman kabel Fiber Oprtic, atau sering
kita lihat di tepi badan aspal pemasangan Kabel FO dan lebih tepatnya pekerjaan
penempatan jaringan untilitas untuk pekerjaan kabel serat optic yang dikerjakan
oleh PT.TEKNOLOGI KEPULAUAN INDONESIA yang dilaksanakan oleh PT.Cahaya Ceria
Cemerlang.
Sangat
disayangkan pemasangan kabel Optic yang berjalan mulus di propinsi Riau ini
tanpa mendapati pengawasan dari setiap instansi yang terkait, karena izin yang
diberikan oleh dinas terkait terkesan di “kangkangi” atau dilanggar,
Pasalnya
sesuai izin yang diberikan BP2T (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Propinsi Riau, Dinas
PU(Pekerjaan Umum) Kota Pekanbaru, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru, sesuai izin yang
diberikan lokasi penanaman kabel yang akan ditanam minimum 5 M dari tepi aspal
dan minimal 3 Meter dari tepi bahu jalan tetapi pelaksanaan di lapangan hampir
½ Meter atau tepat sekitar di tepi aspal. Serta pengembalian kondisi galian
harus seperti semula, dipadatkan kembali memakai alat pemadat(stumpler),yang
terjadi di lapangan, badan aspal bekas galian dibiarkan tanpa ada pemadatan
ataupun pengaspalan ulang, ironisnya sebagian masyarakat mengunakan bekas
galian sebagai tempat sampah. Terkesan setiap instansi terkait tutup mata!
Sesuai
informasi yang dihimpun dan diperoleh wartawan Marwahriau.com mengkonfirmasi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kota Pekanbaru Ir. Dedi Gusriadi,
MT beberapa waktu lalu mengatakan, “itu yang lebih memahami dinas PU karena itu
galian atau sebagainya saya hanya bagian pengelaran” katanya, dan saat dinas PU
kota Pekanbaru hendak dikonfirmasi AZMI , ST, MT tidak berada ditempat.
Lebih
lanjut wartawan Marwahriau.com konfirmasi di
BP2T Propinsi Riau, H.Alimuddin S, Sos, M.Si selaku Kepala Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu terkesan menghindari wartawan, pasalnya saat hendak
konfirmasi sang ajudan Septi Wahyudi mengatakan silahkan menunggu bapak sedang
istirahat, namun setelah menunggu hampir 1 jam, H Alimuddin bergegas pergi “Kabur” meningalkan wartawan dan ajudan
mengatakan bapak buru-buru ke bandara.
Sementara
itu informasi yang diperoleh terkait keberangkatan H. Alimuddin S, Sos M.Si ke
bandara secara mendadak itu, sumber informasi dari Biro umum Propinsi Riau
tidak mengetahui rencana keberangkatan kepala BP2T dan dalam catatan, tidak ada
jadwal Alimuddin tugas dinas keluar kota.
Dan
juga Erik yang disebut-sebut warga turunan simata sipit selaku pelaksana PT
Cahaya Ceria Cemerlang saat dikonfirmasi melalui seluler baik telpon maupun sms tidak mendapatkan balasan, sampai berita ini dirilis Erik belum menjawab
konfirmasi Marwahriau.com.
Salah
seorang warga di Marpoyan Damai Ady (23) baru-baru ini kepada wartawan Marwahriau.com mengatakan, “saat saya akan berteduh di salah satu warung
makan dikarenakan hujan tiba-tiba saya terjatuh, akibat sebuah galian FO yang
tergenang air hujan, saya tidak tahu
jika genangan itu dalam, disebabkan terburu-buru hujan deras saya lewati lubang itu alhasil
saya jatuh,” ucapnya dengan nada kesal! (Murdianto)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !