Ketua Majelis
Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengkritik pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono karena didominasi oleh kekuatan negara asing.
Presiden, Majelis Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat dinilai gagal
menjalankan amanat pasal 33 dan pasal 34 Undang-undang Dasar 1945.
"MPR, DPR,
Presiden diam. Jadi, mereka yang besok mau jadi calon presiden harus bisa
mengakhiri kontrak karya dan bagi hasil yang memalukan saat ini," kata
Amien Rais saat ditemui di Hall A Basket, Senayan, Sabtu, 3 Agustus 2013.
Menurut dia,
dominasi asing terjadi di berbagai sektor penting dan mencolok mata. Dominasi
ini terus terjadi dari setiap masa kepemimpinan presiden di orde baru,
reformasi dan saat ini. Ekonomi negara juga tak positif seperti yang digadang
pemerintah dengan tingkat pertumbuhan mencapai 6 persen.
Menurut Amien,
ekonomi Indonesia masih di bawah kendali bank dunia. Demikian pula sejumlah
kebijakan di sektor migas, pertanian, dan penanaman modal masih dipengaruhi
negara lain. "Ini betul-betul sebuah penghinaan," kata dia.
Beberapa
dominasi yang menjadi perhatian Amien adalah kontrak tambang emas oleh PT
Freeport di Papua. Kontrak ini dinilai sebagai sebuah penghinaan karena
Indonesia sebagai pemilik dan tuan rumah hanya menerima 1 persen per tahun dari
produksi perusahaan tersebut.
Hal lainnya
adalah mekanisme perhubungan udara Indonesia bagian barat yang berada di bawah
kendali Singapura. Menurut Amien, maskapai-maskapai lokal tidak punya kekuatan
sehingga dalam mengatur penerbangan harus menyesuaikan dan melakukan di
Singapura.
"Hendaknya
pimpinan nasional nanti tidak seperti kemarin. Sekarang ini kita sesungguhnya
terhina."
Sumber : Tempo

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !