Pers Sahabat Semua Bukan “Musuh Bersama”

Jumat, 28 September 2012


Oleh : Canggih Trigunawan Hakim (Wakil Sekretaris DPD Riau Ikatan Pers Dan Penulis Indonesia)

Kehadiran pers dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai kontrol sosial acap kali menuai kontroversi bagi pihak-pihak yang merasa terkait dalam suatu permasalahan yang akan dipublikasikan. Peranan pers dalam memburu berita guna konsumsi publik sering disalah artikan sebagai pencari kesalahan semata.
Perlu kita garis bawahi, pers yang bertugas mencari, memperoleh dan menyebarluaskan informasi dan gagasan guna disajikan dalam bentuk pemberitaan, baik di media cetak, media elektronik maupun media online tidak pernah “Beritikad Buruk”. Pers selalu berupaya menguji informasi yang diterima guna menyajikan pemberitaan yang akurat, berimbang dan terpercaya agar masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi serta potret negara Indonesia yang kita cintai bersama.
Kebebasan pers dalam memburu berita terkesan masih hanya “Di atas meja”. Pasalnya marak informasi di media massa terzaliminya pers dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Seperti yang diberitakan di media massa baru-baru ini 4 orang wartawan dihadiahkan pukulan dan ancaman pembunuhan ketika sedang meliput bentrok mahasiswa di UR. Sebagai sahabat semua kalangan, sudah semestinya pers mendapatkan hati di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat bukan malah mendapatkan perbuatan yang tidak menyenangkan.
Ironisnya terkait pengaduan wartawan kepada pihak penegak hukum sering kali dalam hal Undang-Undang Tentang Pers terkesan diabaikan oleh para penegak hukum. Diharapkan kepada pihak penegak hukum untuk dapat menegakkan kebebasan pers yang telah di Undangkan itu, hukumlah sesuai dengan peraturan perundang-undangan jika ada sahabat pena kita yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan ketika sedang memburu informasi guna konsumsi publik. Karena sangat disayangkan apabila pers yang seyogianya menyajikan informasi guna mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara mendapatkan perlakuan layaknya “Musuh bersama” yang harus dilawan ataupun diasingkan.
Disadari atau tidak, tanpa kerja keras kuli tinta kecil kemungkinan informasi itu dapat diperoleh masyarakat. Bila dikaji, pers merupakan “Kuli” penyambung informasi dari pemerintah kepada masyarakatm dari masyarakat kepada pemerintah dan dari penegak hukum kepada pemerintah dan masyarakat.
Perlu diketahui bersama, pers hanya “Pewarta” bukan pembawa “Mala petaka”. Untuk itu lewat tulisan ini penulis mengajak semua pihak untuk mengasihi pers layaknya sahabat bagi semua.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger