Gubri: Pasca PON, Minat Investor Menanamkan Modalnya di Riau Semakin Meningkat

Pekanbaru (Marwah Riau)

Gubernur Riau, HM Rusli Zainal menyebut, kalau setelah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau beberapa waktu lalu, minat investor menanamkan modalnya di Riau semakin tinggi.

Hal ini menurutnya karena iklim investasi di Riau semakin hari semakin baik, selain itu kepercayaan publik juga semakin baik terhadap tata kelola bidang investasi di Riau, apalagi Badan Pelayanan Terpadu yang dimiliki Riau saat ini juga merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

“Kita patut berbangga hati, karena saat ini Riau semakin dipercaya oleh pemerintah pusat dan bahkan investor untuk menanamkan modalnya di Riau,” tambahnya.

Meski tidak menyebut secara rinci nilai investasi yang dimaksud, namun kata Gubri menilai PON yang lalu memang menjadi modal besar bagi Riau dalam meraih kepercayaan publik.

Setelah PON dan juga Peparnas, Riau tahun 2013 nanti juga dipercayakan untuk melaksanakan Islamic Solidarity Games (ISG), event internasional yang menurutnya akan semakin menambah daftar kemampuan Riau dalam menggelar event-event dalam skala besar.

Hal ini juga lah menurutnya yang menjadi alasan kenapa banyak investor yang mau menanamkan modalnya di Riau, selain kondusif, iklim investasi juga relative aman dari konflik-konflik seperti yang terjadi di daerah lain.

Lebih lanjut kata Rusli, kepercayaan ini harus dijaga. Apalgi pada pelaksanaan ISG nanti ada beberapa program yang akan dilaksanakan seperti Investment Forum atau Forum Investasi yang akan diikuti oleh pengurus Kadin masing-masing negara peserta. Iven ISG ini juga bakal dijadikan momen untuk menarik investasi negara-negara Islam ke Indonesia, khususnya Riau sebagai tuan rumah.

Untuk itu, lanjutnya, pihak KOI dan panitia ISG akan berkoordinasi dengan pengurus Kadin Indonesia, termasuk berkoordinasi dengan kementerian luar negeri negara-negara Islam yang menjadi peserta ISG.

“Selama ini, investasi dari negara-negara Islam atau Timur Tengah masih sangat minim ke Indonesia. Mereka justru lebih banyak tertarik berinvestasi di negara lain seperti Malaysia. Kita harus rebut ini. Masuknya investasi berarti membuka peluang kerja bagi masyarakat. Ini yang kita harapkan,” terang Gubri. (rls)