Jika dulu
usaha sawit selalu menjadi handalan bagi masyarakat Riau, namun akhir-akhir ini
usaha tersebut sudah mulai tidak mengairahkan lagi. Pasalnya harga buah tandan
segar (TBS) sawit terus menunjukan trend menurunan.
Seperti
dalam pekan ini, harga sawit mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu. Jika
pekan lalu harga sawit masih Rp1.256,29 per kilogram, pekan ini mengalami
penurunan cukup besar yakni menjadi Rp1.206,81 per kilogram. Itu untuk sawit
usia 10 tahun ke atas. Untuk sawit dibawah 10 tahun harganya lebih rendah lagi.
Kepala Dinas
Perkebunan (Disbun) Riau melalui kepala Seksi Pembinaan Mutu Pengelolaan Hasil
Perkebunan, Ermalina kepada wartawan Kamis (13/12) di Pekanbaru mengatakan,
penurunan harga sawit itu disebabkan turunnya hasil penjualan dari sejumlah
perusahaan perkebunan sawit kepada pihak luar.
"Artinya,
penurunan ini sesuai dengan mekanisme pasar, yakni telah terjadi penurunan
permintaan pasar dunia terhadap CPO, sehingga dampaknya berpengaruh terhadap
harga TBS di tanah air, termasuk di Riau," ungkapnya.
Dia
mengatakan, akhir-akhir ini harga CPO di pasaran dunia memang mengalami
penurunan. sementara produk CPO yang berasal dari kelapa sawit mengalami
peningkatan. Kondisi ini telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Sementara
itu sejumlah petani sawit di Riau menjerit dengan kondisi harga TBS sawit yang
terus menurun itu. Pasalnya mereka telah mengeluarkan modal cukup besar untuk
merawat dan mengelola kebun sawit, namun harga sawit saat ini hanya memberikan
keuntungan sangat tipis.
"Kalau
harga sawit terus menurun seperti ini, kami bakalan mengalami kerugian.
Tentunya kami tidak akan bisa terus bertahan, karena buah sawit mau tak mau
harus tetap dijual, karena kalau tidak dijual akan membusuk," ungkap Budi
Santoso, salah seorang petani sawit di Desa Sungai Pagar, Kecamatan Siak Hulu,
Kabupaten Kampar.
Dia
mengatakan, saat ini banyak petani sawit mulai kehilangan semangat mengelola
kebunnya. Sebagian mereka ada yang telah beralih profesi ke bidang lain.
"Sebab mereka melihat usaha sawit sudah mulai tidak memiliki masa
depan," tambahnya.(rls)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !