“Saya ingin
meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi Riau, terutama di daerah-daerah
terpencil,” ungkap Irwan, salah seorang dari 60 peserta Darmasiswa Chevron Riau
(DCR) yang lulus pada tahap seleksi tingkat kabupaten/kota di provinsi Riau
pada 19 Januari 2013 lalu. “Sekolah-sekolah di daerah saya masih terbilang
lebih terbelakang dibandingkan sekolah-sekolah di daerah lain, maka itu saya jadi
termotivasi,” ucap Irwan.
Itulah cita-cita
luhur Irwan, siswa berprestasi dari SMAN 1 Kandis, kabupaten Siak, yang berhak
mengikuti proses seleksi tahap final yang diadakan pada 16-19 Februari 2013 di
Rumbai, Pekanbaru. Irwan dan para peserta lainnya akan mengikuti serangkaian
kegiatan ujian tingkat Provinsi yaitu tes akademik, tes psikologi dan
wawancara.
DCR merupakan
program bantuan pendidikan yang diberikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI)
kepada siswa-siswi SMA/MA/SMK kelas tiga (atau kelas XII) untuk melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi. Siswa yang berhak mendaftar adalah peraih juara umum
I, II, dan III di sekolah masing-masing pada semester lalu. Agar lebih tepat
memberikan manfaat, pihak sekolah diharapkan mengutamakan siswa-siswi yang
berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Selain mendapat
juara umum di sekolah, Irwan juga menjuarai olimpiade fisika 2011 se-provinsi
Riau. Dengan mengikuti program DCR, Irwan berharap dapat melanjutkan
pendidikannya di fakultas kedokteran ternama. “Saya ingin meringankan beban
orang tua,” kata Irwan yang saat ini tinggal bersama ibunya, seorang ibu rumah
tangga, sementara ayahnya berada di desa tetangga sebagai wiraswasta.
Peserta lainnya,
Ariya Eka Alel, siswi SMAN 1 Rengat, kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) juga ingin
kuliah di jurusan kedokteran. Cita-cita utamanya adalah membantu meningkatkan
kesehatan masyarakat di provinsi Riau. Ariya mengaku termotivasi untuk ikut
program ini atas dasar kondisi orangtua. Ibu Ariya adalah seorang guru dan
ayahnya seorang pedagang. Ia ingin membuat bangga kedua orangtuanya dengan
mendapatkan beasiswa DCR untuk meringankan biaya kuliah.
Sejauh ini Ariya
sudah meraih beberapa prestasi seperti juara 3 Olimpiade Sains Nasional
Kebumian tingkat kabupaten Inhu pada tahun 2011 dan berhasil menempati
peringkat pertama pada ajang yang sama di tahun 2012. Ia juga pernah meraih
juara 2 MIPA Expo Fisika se-kabupaten Inhu pada tahun 2012 dan juara 2 lomba
pidato se-kabupaten Inhu.
Keenampuluh
siswa/ siswi yang sudah lulus tahap seleksi program DCR akan dibagi ke dalam 4
peringkat. Peringkat pertama (sebanyak tiga siswa) masing-masing berhak
mendapatkan bantuan dana pendidikan Rp 16 juta/tahun ditambah satu unit laptop
dan printer, peringkat kedua (lima siswa) masing-masing Rp 13,5 juta/tahun ditambah
sebuah laptop, disusul peringkat ketiga (tujuh siswa) Rp 11 juta/tahun, serta
peringkat keempat (45 siswa) masing-masing mendapatkan Rp 8,5juta/tahun. Semua
siswa itu akan mendapatkan bantuan tersebut selama 4 tahun.
Hingga saat ini,
sekitar 700 siswa-siswi unggulan Riau telah mendapatkan darmasiswa dan
melanjutkan kuliah di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Sebagian dari mereka yang telah menyelesaikan studi kini berkarir di berbagai
perusahaan, baik nasional maupun multinasional. Informasi seputar DCR dapat
diakses melalui situs resmi www.darmasiswachevronriau.com.(rls)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !