Sejumlah prajurit Yonif 753/AVT Kompi Satgas Pamrahwan berjaga-jaga, untuk mengatasi gangguan keamanan, di sekitar Pos Merah Putih, di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua, (15/11). |
Penembakan terhadap pasukan TNI di Papua
kembali terjadi. Pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIT, sekelompok orang tak
dikenal menembaki heli Super Puma di Bandara Sinak, Kabupaten Puncak Jaya,
Papua. "Penembakan berlangsung singkat, syukur kondisi awak tak
mengkhawatirkan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar
Sitompul, ketika dihubungi, Jumat, 22 Februari 2013.
Iskandar mengatakan, tangan kiri Lettu Amang
tertembak, tepatnya antara jari manis dan jari kelingking. Kaca bagian tengah
pesawat dan bagian depan juga tertembus peluru. Akibat penembakan, bagian
autopilot tak berfungsi. Heli Super Puma yang mengangkut empat kru itu dipiloti
Mayor (Pnb) Asep.
Menurut Iskandar, heli Super Puma rencananya
berangkat ke Puncak Mulia untuk mengevakuasi tujuh jenazah TNI korban
penembakan kemarin. Satu jenazah sebelumnya sudah dibawa ke Sinak. Hingga kini,
Iskandar mengatakan, untuk sementara, jadwal evakuasi tujuh jenazah ditunda
dulu sampai kondisi lebih kondusif.
Penembakan di Papua kemarin telah menewaskan
delapan anggota TNI. Penembakan pertama terjadi di posko Tinggi Nambut,
Kabupaten Puncak Jaya. Satu orang tewas atas nama Pratu Wahyu Prabowo.
Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten
Puncak.
Sumber : Tempo
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !