Sepekan
ke depan, harga komoditas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau alami
kenaikan. Khusus kelapa sawit usia 10 tahun ke atas.
Kenaikan
ini disebabkan oleh faktor-faktor, baik itu faktor internal dan eksternal.
Demikian hal tersebut disampaikan Sekertaris Tim Penetapan HTBS kelapa Sawit,
Ir Rina Rosidina MM, Selasa (26/02) kepada wartawan.
Faktor
internal, karena naiknya crude palm oil (CPO) dan kernel perusahan-
perusahaan sumber data seperti PT Asian Agri mengalami kenaikan hagra CPO
sebesar Rp 239,1/Kg, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp 210,36/Kg, PT Sinar
Mas mengalami kenaikan sebesar Rp 336,68/Kg, PT Astro agro Lestari mengalami
kenaikan sebesar Rp 79,55/Kg.
Untuk
Harga kernel PT Sinar Mas mengalami kenaikan sebesar Rp 118,45/Kg, PT Asian
Agri mengalami kenaikan sebesar Rp 111,/Kg. "Kenaikan ini disebabkan oleh
dua faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal," katanya.
Sedangkan
faktor eksternal dipengaruhi oleh adanya cuaca kering dibagian
Argentinan meredupkan prospek pasokan gelobal biji minyak nabati untuk membuat minyak kedelai, hal ini menyebabkan permintaan minyak sawit meningkat dan dapat meningkatkan harga sawit.
Argentinan meredupkan prospek pasokan gelobal biji minyak nabati untuk membuat minyak kedelai, hal ini menyebabkan permintaan minyak sawit meningkat dan dapat meningkatkan harga sawit.
Minyak
sawit untuk pengiriman Mei naik sebesar 0,7% menjadi 2.584 ringgit (US S 835)
per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Kontrak diperdagangkan pada
2.568 ringgit pada penutupan tengah hari (23/02), memperpanjang pekan ini
menjadi 2,5%.
"Faktor
eksternalnya adanya cuaca kering di negar Argentina yang meredupkan prospek
global biji minyak nabati untuk membuat minyak kedelai. Dengan demikian karena
hal ini maka permintaan minyak sawit meningkat yang tentunya secara otomatis
dapat meningkatkan harga minyak sawit," jelasnya.
Selain
itu, menurut laporan oil world belum lama ini produksi kedelai di Argentina,
pengirim terbesar minyak nabati dari biji minyak dunia, Yang mungkin akan
mencapai 50 juta ton tahun, lebih rendah dari 52 juta ton yang diperkirakan
pada bulan lalu karena cuaca kering menimpa tanaman. (rls)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !