Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani |
Komisi I Dewan
Perwakilan Rakyat akan berkunjung ke Sumatera Selatan pada Senin (11/3/2013).
Hal ini sebagai tindak lanjut kasus pembakaran Markas Polres Ogan Komering Ulu
oleh aparat TNI yang menyebabkan lima orang terluka.
Hal ini
diungkapkan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzai dalam
diskusi di Jakarta, Sabtu (9/3/2013).
"Senin kami
akan ke Palembang, Komisi I menelusuri persoalan pembakaran Polres Ogan
Komering Ulu. Nantinya akan bertemu dengan Kapolda, Kapolres, dan Pangdam setempat,"
ujar Muzani.
Setelah
melakukan kunjungan, lanjutnya, DPR juga akan menggelar rapat gabungan Komisi I
dan Komisi III bersama Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat, dan Kapolri.
Kunjungan dan rapat gabungan ini, diakui Muzani, perlu dilakukan untuk
menyelesaikan pangkal persoalan konflik kedua institusi itu.
Muzani melihat
perseteruan antara kedua institusi itu yang selama ini terjadi adalah bukti
kegagalan negara dalam membina aparatnya.
"Ada
perasaan ego berlebih, cemburu berlebih. Ada perasaan orang lain lebih banyak
menikmati hasil, harusnyua hal ini dari awal dijelaskan," kata Muzani.
Menurut
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini, meski pembagian tugas antara TNI dan
Polri secara tegas sudah diatur jelas dalam undang-undang,, namun praktiknya tidak
sesederhana itu.
"Misalnya
saja kalau ada polisi yang secara berlebihan bertindak, kemudian ada provokasi
kepada TNI untuk turun, ini kan sulit. Polri harus sadar diri dan mulai
pikirkan betul-betul siapa dia," katanya.
Salah satu
solusi yang bisa dilakukan, ucap Muzani, perlu ada perbaikan sistem secara
keseluruhan. Muzani pun mendukung jika kedua institusi ini kembali digabungkan.
Sebelumnya,
Markas Polres OKU dibakar puluhan anggota TNI dari Batalyon Armed 15, Kamis
(7/3/2013) sekitar pukul 07.30 WIB. Para oknum TNI ini juga merusak mobil
polisi, dua Pos Polisi, dan Sub Sektor setempat. Sekitar 90 anggota TNI itu
datang dengan sepeda motor dan truk.
Ketika datang,
puluhan tentara tersebut membawa sangkur yang kemudian diduga melukai empat
polisi itu. Berdasarkan keterangan polisi, semula tentara-tentara ini ingin
menanyakan kasus tewasnya anggota TNI pada Januari lalu. Tentara tersebut tewas
ditembak petugas lalu lintas Polres OKU.
Diduga kecewa
dengan penjelasan yang didapat, puluhan tentara itu akhirnya membakar Markas
Polres dan kendaraan yang ada di sekitar markas. Akibat penyerangan ini,
sebanyak lima orang menjadi korban, empat di antaranya adalah polisi dan satu
warga sipil.
Empat anggota
polisi yang menjadi korban yakni Kapolsek Martapura Komisaris Polisi Ridwan,
Aiptu Merbawi, Briptu Berlin Mandala, dan Bripka Andi. Kondisi para korban
bervariasi. Aiptu Merbawi mengalami luka tusuk pada paha kiri dan patah pada
hidung. Briptu Berlin Mandala terluka tusuk di dada kiri dan tangan kanan
robek. Bripka Andi, mengalami luka di mata dan luka tusuk di tangan kanan.
Kompol Ridwan
juga mengalami luka tusuk dan luka di bagian kepala. Sementara warga sipil yang
menjadi korban yakni petugas kebersihan bernama Ajrul yang mengalami luka di
bagian pelipis.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !