Kapolda Riau Dicopot Dari Jabatannya

Sabtu, 08 Juni 2013

Pekanbaru (Marwahriau.com)
Brigjen Pol Suedi Husein
Setelah dua tempat perjudian terbesar di Pekanbaru berkedok game anak-anak digerebek Bareskrim Polri pada Kamis dini hari lalu, ternyata Kapolri Jendral Timur Pradopo langsung mencopot Brigjen Pol Suedi Husen dari jabatan Kapolda Riau. Brigjen Pol Suedi, dicopot dari jabatannya melalui telegram bernomor ST/1194/VI/2013, dan digantikan oleh Brigjen Pol Condro Kirono yang sebelumnya, menjabat Karobinops Sos Polri.
Selain Kapolda Riau, juga ada sembilan kapolda lainnya juga ikut diganti, termasuk Kadiv Humas  Polri Irjen Suhardi Alius yang dimutasikan menjadi Kapolda Jawa Barat, menggantikan Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya. Irjen Pol Tubagus sendiri, akan memegang jabatan baru, yaitu sebagai  Kadiv Telematika Polri.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, dicopotnya Brigjen Pol Suhedi Husen dari jabatan Kapolda Riau, karena dia sudah lebih dari satu tahun menjabat sebagai Kapolda Riau. Namun demikian, pencopotan tersebut sepertinya juga berkaitan dengan maraknya lokasi perjudian di Pekanbaru, sehingga menjadi catatan buruk bagi Brigjen Pol Suedi Husen.
Untuk itu, Kapolda Riau yang baru, Brigjen Pol Condro Kirono, segera menyapu habis lokasi perjudian di Riau. "Jangan sampai tebang pilih. Semuanya harus disapu habis. Pak Condro kirono punya kemampuan untuk itu," kata Neta S Pane saat dihubungi wartawan, Sabtu (8/6).
Menurut Neta S Pane, dicopotnya Brigjen Pol Suedi Husen dari Kapolda Riau dari jabatannya, dan diangkat menjadi Kasespimmen Sespim Polri Lemdikpol, bukan suatu prestasi, karena jabatan tersebut masih dijabat oleh bintang satu. Harusnya, keberhasilan itu diukur jika jabatan yang akan dipegang, yaitu jabatan jendral bintang dua.
"Jadi ini kategoti demosi, bukan promosi. Meskipun jabatan yang akan di pegang oleh pak Suedi setara dengan bintang satu, tapi itu bisa dikatakan demosi tanda kutip, dan itu bisa dikatakan kalau pak Suedi, masuk kotak," bebernya.
Namun, ketika ditanya apakah demosi yang diterima oleh Brigjen Pol Suedi Husen merupakan rentetan dari penggerebekan tempat judi terbesar yang dilakukan oleh Bareskrim Polri di Pekanbaru pada Kamis dinihari lalu, Neta S Pane mengaku itu bisa menjadi penyebabnya.
"Bisa saja itu penyebabnya, karena Polda Riau dinilai lalai melakukan tugasnya untuk memberantas penyakit masyarakat seperti judi," ungkapnya.
Mutasi 10 kapolda, kata Neta S Pane, adalah mutasi biasa karena adanya sejumlah perwira tinggi dan kapolda yang akan pensiun. Namun, Indonesia Police Wacth, menilai ada beberapa poin  yang menarik untuk dicermati dari mutasi menjelang pergantian Wakapolri dan Kapolri kali ini.
Selain poin tentang Kapolda Riau, poin selanjutnya, yaitu dimunculkannya perwira-perwira muda untuk memegang wilayah (jadi kapolda). "Dalam hal ini, Kapolri sepertinya ingin mempersiapkan perwira-perwira mudanya untuk mengantisipasi pemilu dan pilpres 2014," bebernya.
Kemudian, dimunculkannya perwira-perwira dari lembaga pendidikan Polri untuk memegang wilayah (jadi kapolda). Disini Kapolri sepertinya ingin balas jasa kepada perwira-perwira yang sudah sekian lama mengabdi di lembaga pendidikan, sehingga diberi kesempatan untuk memegang jabatan strategis, seperti kapolda. "Strategi seperti ini juga untuk menepis asumsi bahwa lembaga pendidikan adalah "tempat pembuangan", tutur Pane.
Poin lainnya, yaitu khusus untuk pergantian Kapolda Jawa Barat. Pergantiannya, sebut Pane, tergolong aneh, karena kapoldanya baru menjabat dan belum sampai setahun. Bandingkan dengan Kapolda Sumatera Utara dan Jawa Timur yang sudah dua tahun lebih menjabat.
"Jadi ini patut dipertanyakan, apakah pergantian Kapolda Jawa Barat itu berkaitan dengan kasus Susno Duadji yang berlindung ke polda Jawa Barat, saat akan ditangkap aparat kejaksaan.
Kemudian khusus untuk Kapolda Jawa Timur yang diisi oleh Kakorbrimob. Menurut Pane, jabatan tersebut dipercayakan kepada Kakorbrimob, itu merupakan dalam rangka mengantisipasi kamtibmas menjelang pilgub, pemilu, dan pilpres 2014. Kemudian poin berikutnya, yaitu khusus untuk Kapolda Sumatera Utara.
Kapolda yang baru, harap Pane, ke depannya  lebih dapat melakukan pendekatan kepada masyarakat, terutama di lokasi-lokasi pertambangan dan perkebunan, sehingga konflik di wilayah tambang dan perkebunan bisa dicegah, terutama konflik antara masyarakat dengan polisi yang di era Kapolda Wisnu, sangat banyak terjadi.
"Selain itu, Kapolda baru juga diharapkan dapat memberantas perjudian yg kian marak, terutam togel yg sudah memakan korban sejumlah polisi," harapnya.
Sumber : Tribunnews


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger