![]() |
| Brigjen Pol Suedi Husein |
Setelah dua
tempat perjudian terbesar di Pekanbaru berkedok game anak-anak digerebek
Bareskrim Polri pada Kamis dini hari lalu, ternyata Kapolri Jendral Timur
Pradopo langsung mencopot Brigjen Pol Suedi Husen dari jabatan Kapolda Riau.
Brigjen Pol Suedi, dicopot dari jabatannya melalui telegram bernomor
ST/1194/VI/2013, dan digantikan oleh Brigjen Pol Condro Kirono yang sebelumnya,
menjabat Karobinops Sos Polri.
Selain Kapolda
Riau, juga ada sembilan kapolda lainnya juga ikut diganti, termasuk Kadiv
Humas Polri Irjen Suhardi Alius yang dimutasikan menjadi Kapolda Jawa
Barat, menggantikan Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya. Irjen Pol Tubagus
sendiri, akan memegang jabatan baru, yaitu sebagai Kadiv Telematika
Polri.
Menurut Ketua
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, dicopotnya Brigjen Pol
Suhedi Husen dari jabatan Kapolda Riau, karena dia sudah lebih dari satu tahun
menjabat sebagai Kapolda Riau. Namun demikian, pencopotan tersebut sepertinya
juga berkaitan dengan maraknya lokasi perjudian di Pekanbaru, sehingga menjadi
catatan buruk bagi Brigjen Pol Suedi Husen.
Untuk itu,
Kapolda Riau yang baru, Brigjen Pol Condro Kirono, segera menyapu habis lokasi
perjudian di Riau. "Jangan sampai tebang pilih. Semuanya harus disapu
habis. Pak Condro kirono punya kemampuan untuk itu," kata Neta S Pane saat
dihubungi wartawan, Sabtu (8/6).
Menurut Neta S
Pane, dicopotnya Brigjen Pol Suedi Husen dari Kapolda Riau dari jabatannya, dan
diangkat menjadi Kasespimmen Sespim Polri Lemdikpol, bukan suatu prestasi,
karena jabatan tersebut masih dijabat oleh bintang satu. Harusnya, keberhasilan
itu diukur jika jabatan yang akan dipegang, yaitu jabatan jendral bintang dua.
"Jadi ini
kategoti demosi, bukan promosi. Meskipun jabatan yang akan di pegang oleh pak
Suedi setara dengan bintang satu, tapi itu bisa dikatakan demosi tanda kutip,
dan itu bisa dikatakan kalau pak Suedi, masuk kotak," bebernya.
Namun, ketika
ditanya apakah demosi yang diterima oleh Brigjen Pol Suedi Husen merupakan
rentetan dari penggerebekan tempat judi terbesar yang dilakukan oleh Bareskrim
Polri di Pekanbaru pada Kamis dinihari lalu, Neta S Pane mengaku itu bisa
menjadi penyebabnya.
"Bisa saja
itu penyebabnya, karena Polda Riau dinilai lalai melakukan tugasnya untuk
memberantas penyakit masyarakat seperti judi," ungkapnya.
Mutasi 10
kapolda, kata Neta S Pane, adalah mutasi biasa karena adanya sejumlah perwira
tinggi dan kapolda yang akan pensiun. Namun, Indonesia Police Wacth, menilai
ada beberapa poin yang menarik untuk dicermati dari mutasi menjelang
pergantian Wakapolri dan Kapolri kali ini.
Selain poin
tentang Kapolda Riau, poin selanjutnya, yaitu dimunculkannya perwira-perwira
muda untuk memegang wilayah (jadi kapolda). "Dalam hal ini, Kapolri
sepertinya ingin mempersiapkan perwira-perwira mudanya untuk mengantisipasi
pemilu dan pilpres 2014," bebernya.
Kemudian, dimunculkannya
perwira-perwira dari lembaga pendidikan Polri untuk memegang wilayah (jadi
kapolda). Disini Kapolri sepertinya ingin balas jasa kepada perwira-perwira
yang sudah sekian lama mengabdi di lembaga pendidikan, sehingga diberi
kesempatan untuk memegang jabatan strategis, seperti kapolda. "Strategi
seperti ini juga untuk menepis asumsi bahwa lembaga pendidikan adalah
"tempat pembuangan", tutur Pane.
Poin lainnya,
yaitu khusus untuk pergantian Kapolda Jawa Barat. Pergantiannya, sebut Pane,
tergolong aneh, karena kapoldanya baru menjabat dan belum sampai setahun.
Bandingkan dengan Kapolda Sumatera Utara dan Jawa Timur yang sudah dua tahun
lebih menjabat.
"Jadi ini
patut dipertanyakan, apakah pergantian Kapolda Jawa Barat itu berkaitan dengan
kasus Susno Duadji yang berlindung ke polda Jawa Barat, saat akan ditangkap
aparat kejaksaan.
Kemudian khusus
untuk Kapolda Jawa Timur yang diisi oleh Kakorbrimob. Menurut Pane, jabatan
tersebut dipercayakan kepada Kakorbrimob, itu merupakan dalam rangka
mengantisipasi kamtibmas menjelang pilgub, pemilu, dan pilpres 2014. Kemudian
poin berikutnya, yaitu khusus untuk Kapolda Sumatera Utara.
Kapolda yang
baru, harap Pane, ke depannya lebih dapat melakukan pendekatan kepada
masyarakat, terutama di lokasi-lokasi pertambangan dan perkebunan, sehingga
konflik di wilayah tambang dan perkebunan bisa dicegah, terutama konflik antara
masyarakat dengan polisi yang di era Kapolda Wisnu, sangat banyak terjadi.
"Selain
itu, Kapolda baru juga diharapkan dapat memberantas perjudian yg kian marak,
terutam togel yg sudah memakan korban sejumlah polisi," harapnya.
Sumber : Tribunnews

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !