PKS Inginkan Mambang Mit Bersedia Jadi Dewan Pakar

Sabtu, 08 Juni 2013

Pekanbaru (Marwahriau.com)
Ketua Departemen Humas dan Keprotokoleran DPW PKS Riau Mansyur HS mengakui bahwa partainya menghendaki HR. Mambang Mit menjadi Dewan Pakar DPW PKS Riau. Hal itu memang belum menjadi kesepakatan dari keduabelah pihak, namun komunikasi mengarah secara informal sudah sering dilakukan. Dari komunikasi tersebut, PKS belum bisa menyimpulkan apakah tawaran itu diterima atau tidak, namun besar harapan Mambang Mit bersedia.
Dewan pakar dalam strukturisasi DPW PKS Riau sampai saat ini belum terisi. Sedangkan sesuai ketentuan organisasi partai tersebut, menyarankan posisi tersebut diisi oleh orang-orang profesional.
Diterangkan Mansyur, Dewan Pakar merupakan lembaga khusus yang bersifat otonom.  Posisi ini bisa ditempati oleh orang non partai namun dalam bidangnya, apakah sebagai birokrat, atau berpengalaman memimpin partai atau akademisi bisa dijadikan sebagai pengisi posisi Dewan Pakar.  Sedangkan fungsi dewan pakar itu untuk memberikan masukan, pertimbangan,arahan dan segala macam terkait kemajuan partai.
Masukan atau pertimbangan dari dewan pakar tidak bersifat mengikat, seperti fungsi dewan syuro. Namun masukan dan pertimbangan Dewan Pakar menjadi pembahasan dalam rapat dewan pimpinan tingkat wilayah (DPTW) partai.
"Di PKS, ada namnya struktur tiga tungku sajarangan, yakni DPW, Dewan Syariah Wilayah atau ini lembaga yang memberikan fatwa dan , majelis pertimbangan wilayah MPW. Sedangkan dewan pakar berdiri sendiri sebagai lembaga otonom," ujar anggota DPRD Riau ini.
Meskipun dewan pakar diisi oleh orang non partai atau non kader, tetapi muaranya tetap diupayakan menjadi kader PKS nantinya.
"Misalnya dia diminta maju sebagai wakil rakyat di senayan melalui PKS, atau maju di tempat lainnya yang sesuai dengan kapasitasnya.
Tak mungkin orang sekelas pak Mambang kita minta jadi ketua DPC, tentu kita tempatkan dia pada posisinya," ujarnya.
Sedangkan alasan menawarkan posisi dewan pakar kepada eks ketua DPD Partai Demokrat Riau itu, menurut Mansyur HS dalam rangka memperdekat hubungan dengan kader PKS. Pasalnya, permintaan Jon Erizal kepada Mambang untuk berdampingan maju di Pilgubri merupakan permintaan yang tepat.
Selain itu, Mambang Mit juga dalam keadaan tidak terikat partai setelah menyatakan pengunduran dirinya dari partai Demokrat, 29 Mei lalu. Kesempatan itu menjadi pertimbangan bagi PKS mengingat wakil gubernur Riau itu  punya pengalaman di pemerintahan.
"Beliau kita pandang sangat cakap. Beliau berpengalaman memimpin partai besar di Riau. Jadi kenapa tidak kita tawarkan,"katanya.
Untuk saat ini, lanjutnya, PKS tidak terlalu getol membicarakan tawaran itu kepada Mambang Mit. Sebab, PKS akan berjuang dulu untuk memenangkan Pilgubri. PKS juga tidak mau mengganggu kesempatan Mambang Mit untuk fokus menyongsong Pilgubri 2013 dengan pembahasan lainnya terlebih dahulu.
"Nanti ini akan menjadi pembicaraan ditingkat DPW terlebih dahulu. Nanti kalau sudah menang di Pilgubri baru kita bicarakan secara khusus," katanya.
Ternyata tidak hanya Mambang Mit yang diajak PKS menempati posisi Dewan Pakar. Bakal Calon Gubernur yang juga kader Golkar Herman Abdullah serta bakal calon gubernur jalur perseorangan Wan Abu Bakar. Bedanya dengan Mambang Mit, PKS sudah mulai membicarakan secara informal. Sedangkan dengan Herman Abdullah dan Wan Abu Bakar masih dalam perencanaan untuk mengadakan pembicaraan.
Alasannya, Herman Abdullah merupakan mantan walikota Pekanbaru dua periode dan tidak terikat dengan persoalan hukum dipandang sebagai sosok yang taat, santun dan bersih. Selain itu, Herman juga sudah lama bertungkus lumus sebagai salah satu kader Golkar terbaik. Begitupun dengan Wan Abu Bakar. Politisi senior PPP ini sudah pernah menjadi wakil gubernur, gubernur Riau serta saat ini menjadi anggota DPR RI.
"Sosok seperti Herman Abdullah, Wan Abu Bakar, juga dirindukan PKS untuk menempati posisi dewan pakar bersama Mambang Mit," katanya.
Untuk saat ini, kata Mansyur, biarkan mereka fokus dengan Pilgubri terlebih dahulu. Setelah pesta demokrasi rakyat Riau usai nantinya, baru keinginan tersebut diutarakan kepada yang bersangkutan.
Ditanya tentang Isjoni, bakal calon wakil gubernur jalur perseorangan yang mendampingi Wan Abu Bakar, ternyata belum menjadi incaran PKS.
"Itu tunggu dulu. Karena dia punya masalah, terkait gelar profesornya," ulasnya.
Sebelumnya, HR. Mambang Mit belum menjawab ketersediannya atas tawaran PKS. Ia mengaku butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri.
"Untuk saat ini, saya bersendirian dulu lah. Saya mau meresapkan dulu, dan nanti bagaimana baiknya akan saya pikirkan. Nantilah, akan saya pikirkan tawaran itu," kata Mambang.
Namun demikian, Mambang tidak menutup diri untuk menerima tawaran tersebut. Dia juga merasa cocok dengan PKS.
Sementara itu, Wan Abu Bakar yang dihubungi melalui sambungan selulernya, Jumat kemarin mengatakan akan memikirkan terlebih dahulu terkait tawaran itu. Karena saat ini dia butuh waktu untuk fokus dengan pencalonan dirinya sebagai gubernur jalur independen.
"Oh, kalau itu saya pikirkan dululah," ujarnya.
Dia juga mengaku belum ada pembicaraan khusus atau tawaran langsung dari PKS. Namun dia berterimakasih bila PKS mempercayakan posisi dewan pakar kepadanya. Sebab, saat ini dia masih menjadi kader bahkan orang tua di PPP Riau.
"Kita kan belum ada komunikasi dengan PKS. Apalagi saat ini saya fokus dululah dengan Pilgubri," ujarnya.
Sedangkan sekretaris Herman Center, Fauzi mengaku terkejut dengan tawaran itu. Dia tertawa karena belum mendengar selama ini. Namun demikian, dia segera melaporkan ke Herman Abdullah terlebih dahulu.
"Wah, itu saya belum bisa komentar. Saya berunding dulu sama pak Herman. Mana tahu tawaran PKS langsung bersama beliau," ujarnya.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger