Pengamat
politik Universitas Indonesia Iberamsjah memperkirakan Megawati Soekarnoputri
akan memperhitungkan secara matang untuk memajukan Joko Widodo sebagai bakal
calon presiden di tahun 2014.
"Jokowi
akan diperhitungkan partai karena menang di Pilkada Jakarta karena itu gambaran
politik partai yang ditampilkan," kata Iberamsjah kepada wartawan di
Jakarta, Senin (10/6/2013).
Dia
mengatakan meskipun Jokowi menang di Jakarta namun untuk level Indonesia harus
diperhitungkan matang karena dalam beberapa pilkada di daerah yang merupakan
basis suara partai tetapi calon yang diusung PDI kalah. Iberamsjah mencontohkan
dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Barat
calon yang diusung PDI Perjuangan kalah.
"Tiga
daerah itu termasuk basis suara PDI Perjuangan namun calon mereka kalah. Tentu
kejadian itu akan jadi pertimbangan bagi Megawati untuk memajukan bakal capres
di 2014," ujarnya.
Menurut
dia, sosok Jokowi memang menempati peringkat teratas dalam elektabilitasnya
namun dalam politik tidak ada perhitungan yang selalu tepat.
Dia
menyarankan PDI Perjuangan mensurvei langsung mengenai sosok Jokowi karena
tidak semua lembaga survei bisa dipercaya.
"Pertimbangan
Megawati adalah bagaimana calon itu bisa menang tentu dengan stategi yang
dimilikinya, misalnya dengan kekalahan di pilkada yang merupakan basis partai
tersebut," katanya.
Iberamsjah
menilai penentuan bakal capres dari PDI Perjuangan akan ditentukan Megawati
sebagai figur sentral dan sudah ditentukan dalam peraturan partai sehingga jika
keputusan sudah diambil maka urusan itu akan selesai.
Dalam
hasil survei beberapa lembaga, nama Jokowi memiliki elektabilitas dan
popularitas yang tinggi. berdasarkan survei Centre for Strategic and
International Studies (CSIS) tingkat elektabilitas Capres Joko Widodo adalah
28,6 persen.
Tokoh
lain yang disebut, yakni Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie
7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD
2,4 persen, Hatta Rajasa 2,2 persen, dan 28 persen responden belum memiliki
pilihan.
Dari
segi popularitas, Jokowi paling populer di antara pejabat publik atau pejabat
negara lainnya. Popularitas politikus PDI Perjuangan itu sebesar 85,9 persen,
mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono di angka 78,5 persen.
Pejabat
lainnya, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6
persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto
15,2 persen, dan Gita Wirjawan 8,4 persen.
Survei
tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang
berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat tidak
dilakukan survei lantaran situasi yang tidak kondusif.
Di
dalam survei tersebut tingkat kesalahan atau "margin of error"
sebesar 2,42 persen. (ant)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !