Sejak kasus
pertama AIDS pertama dilaporkan pada tahun 1987 di Bali, sejak itu pasien Aids
bertambah cepat mengalami peningkatan. Dan awal tahun 2000, prevalensi HIV /
persentase jumlah orang terinfeksi HIV untuk 100 orang di Indonesia meningkat
menjadi lebih dari 5% pada beberapa kelompok, seperti penguna narkoba, pekerja
seks, waria, serta LSL ( lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki lainnya ).
Dengan demikian, boleh dikatakan Indonesia telah memasuki tahapan epidemi
terkosentrasi.
AIDS atau
Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan sekumpulan gejala penyakit yang
timbul karena turunnya kekebalan tubuh. Aids disebabkan oleh Infeksi HIV, serta
akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang, maka orang tersebut sangat
mudah terkena penyakit, seperti TBC, jamur di mulut atau kandidiasis, radang
pada kulit, saluran pencernaan, otak dan kanker. Untuk mencegah seseorang dari
tahap HIV ketahap AIDS adalah dengan cara berpola hidup yang sehat.
Kamis, 27/06,
bertempat di gedung serba guna Kantor Camat Pinggir, Komisi Penanggulangan Aids
Kabupaten Bengkalis, adakan pembentukan dan Pengukuhan Warga Peduli AIDS pada
Desa serta Kelurahan di Kecamatan Pinggir. Adapun Desa yang turut dibentuk
sebagai warga Desa peduli HIV dan AIDS antara lain, Desa Pinggir, Desa Semunai
dan Desa Muara Basung.
Ketua
pelaksana Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Bengkalis, Drs. H Suayatno, yang
juga Wakil Bupati Bengkalis, saat pidato Pembentukan dan Pengukuhan Warga
Peduli AIDS di Kecamatan Pinggir, menerangkan, sangat jelas dan penting bagi
setiap warga masyarakat yang telah memahami HIV & AIDS untuk berperan
memberdayakan warga masyarakat yang lainnya untuk mencegah penularan HIV serta
tolong-menolong jika ada warga yang telah terinfeksi HIV. Dan dalam hal ini,
Lurah, Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW, wajib memimpin penanggulangan AIDS di
lingkungannya, bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, aktivis
pemuda dan sebagainya, tegas Drs.Suayatno.
Sementara, Camat
Pinggir, Kasmarni S, Sos, menjelaskan, peran serta masyarakat sangatlah penting
dalam penanggulangan AIDS. Dengan dibentuknya sekaligus dikukuhkannya Warga
Peduli Aids di Kecamatan Pinggir, dapat memberikan pembelajaran dan serta
mensosialisasikan tentang apa yang dimaksudkan dengan HIV & AIDS serta
resiko ataupun dampaknya bagi lingkungan yang bermasyarakat. Dan juga, dapat
memberikan pembelajaran bagaimana untuk mencegah penularan HIV, dan bagaimana
cara penanggulangannya. Harapan kita semua, semoga di Kecamatan Pinggir ini
terbebas dari bahaya HIV & AIDS, ungkap Ibu Camat.
Akhir acara,
Wakil Bupati Bengkalis, Drs.Suayatno, secara resmi membentuk serta mengukuhkan
"Warga Peduli AIDS pada Desa/Kelurahan" di Kecamatan Pinggir. (Amir)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !