Ketua DPP Partai
Hanura Wiranto membantah kabar ada pro dan kontra atas pencapresan dirinya
dengan Hary Tanoesoedibjo.
Deklarasi antara
dirinya dengan HT sebagai pasangan capres dan cawapres menurutnya sudah
mendapat dukungan penuh dari seluruh kader Partai Hanura.
"Kalau ada
yang mengatakan Partai Hanura terbelah, ada gejolak, itu tidak benar, dapat
dicek langsung kepada Partai Hanura," ujar Wiranto di Kampung Wadon, Desa
Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu
(6/7/2013).
Wiranto pun ogah
menanggapi kabar itu secara berlebihan. Menurutnya, jikapun ada kontra itu
sangat sedikit.
"Tidak
perlu disikapi karena yang kontra hanya satu orang, dan itu dieksposkan
langsung (ke publik)," ungkapnya.
Dia
menyayangkan sikap yang kontra itu digembar-gemborkan ke publik.
"Kita
menyesalkan, bahwa masalah internal seyogyanya diselesaikan dengan cara-cara
internal, bukan dieksposkan kepada publik," ucapnya.
Soal duet
Wiranto - HT menurutnya sudah melalui proses yang benar. Majunya duet ini
juga atas dorongan dari para kader Hanura serta melalui pertimbangan yang
matang. Bahkan duet ini sudah mendapat restu dari para petinggi Hanura.
"Ini sudah
disampaikan kepada pemangku pengambil keputusan yakni forum yang memang
memenuhi sebuah persyaratan untuk Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang punya
kewenangan untuk mengambil keputusan strategis," tuturnya.
Saat deklarasi
itu menurutnya adalah forum Rapimnas.
Wiranto sendiri
sudah ditetapkan jadi capres pada Rapimnas 2011 lalu. Sehingga dirinya punya
kewenangan menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya.
"Kemudian
pada forum kemarin yang secara substantif itu kuorum Rapimnas, kami menjelaskan
dan diterima secara aklamasi bahkan standing aplaus berdiri semua. Jadi jangan
dikacaukan antara prosedur dengan substansi," tegasnya.
Wiranto meminta
polemik tentang pihak di internal Hanura yang kontra soal pencapresan
Wiranto-HT tidak dibesar-besarkan.
Pernyataan
Wiranto itu langsung diamini HT.
"Tidak
perlu dibesar-besarkan karena ini hanya suara dari satu orang, dan sudah tidak
bersuara lagi kan," ucap HT.
CEO MNC Group
mengibaratkan Hanura seperti sebuah perusahaan. Ketika mengambil sebuah
keputusan, maka harus dilakukan melalui RUPS dan seluruh pemegang kebijakan
harus hadir.
Dalam deklarasi
kemarin, seluruh petinggi Hanura pun hadir dan memberikan persetujuan.
"Jadi ini
Partai Hanura saya analogikan dengan hasil RUPS, sama. Jadi prosesnya kalau
ingin ambil keputusan seluruh pemegang saham itu harus hadir. Pada waktu
(deklarasi) itu seluruh pengambil keputusan hadir," pungkas HT.
Sumber : Sindonews

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !