Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, bahwa hal yang paling sulit
diterimanya adalah sebuah fitnah.
Hal
demikian dikatakannya saat acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)
ke-76, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Auditorium Adhiyana, Wisma
Antara, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
"Soal
kritik tadi begini saudara-saudara. Saya harus mengatakan dan ini tahun
terakhir saya memimpin. Sebelum jatuh tempo saya akan menyampaikan, apa yang
ada dalam isi hati saya. Kritik yes, ribuan kritik
yang saya terima sejak 20 Oktober 2004, not only puluhan ratusan, thousands," ujar
Presiden SBY.
Dalam
kesempatan itu, dia mengaku sudah terlalu banyak mendapat kritikan. Sebab, dia
mengasumsikan, dalam sehari dirinya mendapat sekira sepuluh kritikan.
"Kritik yes. Kritik itu
setelah saya analisis kadang-kadang membawa manfaat," tutur dia.
Lebih
lanjut dia mengatakan, kecaman, hujatan ataupun cemoohan adalah hak setiap
orang.
"Saya
menyadari sebagai pemimpin dibenci dan dipuji. Saya menyadari kalau ada apa-apa
SBY salah, SBY tak benar di depan, disalahkan segala macam," imbuhnya.
Meski
demikian, dia mengaku harus menerima keadaan seperti itu. "Hanya satu yang
saya sulit menerima, fitnah. Kalau saudara difitnah bapak keliru, ibu keliru,
keluarga semua. Fitnah tentu sulit secara batiniah untuk menerimannya,"
ucap SBY.
Maka
dari itu, dalam kesempatan itu, dia mengajak segenap masyarakat untuk
menjauhkan negeri ini dari fitnah.
"Jangan
menjadi lautan fitnah, tapi jadilah lautan kebenaran. Oleh karena itu, misalnya
saya mengambil keputusan, saya menetapkan kebijakan, saya melakukan tindakan.
Tanggapannya beragam, ada yang setuju, ada yang tak setuju. Ada yang
menyalahkan, ada yang membenarkan, ada yang menolak, ada yang menerima, itulah
demokrasi," pungkasnya.
Dirilis dari Sindonews
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !