Gubernur Riau H.M Rusli Zainal Rabu (27/2) menghadiri sarasehan
Perbankan yang di selenggarakan oleh Bank Indonesia perwakilan Riau di
Pekanbaru. Sarasehan perbankan Riau ini bertema peran Perbankan Riau dalam
percepatan perekonomian daerah.
Hadiri dalam kesempatan ini antara lain para pimpinan cabang Bank
BUMN, BUMD dan Swasta yang ada di provinsi Riau, guna mendapatkan persamaan
langkah pemerintah, perbankan dan pelaku usaha kedepan.
Mahdi Muhammad kepala perwakilan Bank Indonesia perwakilan
Riau dalam sambutannya menyampaikan, Kondisi pertumbuhan perekonomian Riau yang
di ukur melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Riau berada
pada tingkat ke 5 Nasional tertinggi di Luar Pulau Jawa.
Aset perbankan Riau 14.1 persen, Kerdit UMKM 35.95 persen, pada
tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Riau tanpa Migas 7,5 sampai dengan 7,7 persen,
dan Inflasi di provinsi Riau mencapai 4,5 persen plus minus 1 persen.
Gubernur Riau H.M Rusli Zainal sangat bangga dengan Kontribusi
Riau dalam pembangunan nasional yang berjumlah 469,1 triliun atau 5,7
persen, posisi Riau 5 besar nasional Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) merupakan hal yang luar biasa.
Di usia 68 tahun Republik Indonesia dan 55 tahun usia provinsi
Riau gubri merasa masih banyak pekerjaan pekerjaan rumah yang harus di
selesaikan guna mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera.
Riau baru melaksanakan proses pembangungan setelah otonomi daerah
di gaungkan, proses ini lah dimulainya pembangunan provinsi Riau, sebelum
otonomi daerah kondisi provinsi Riau sangatlah memprihatinkan.
10 tahun setelah Otonomi daerah provinsi Riau harus mengejar
program program pembangunan, program - program yang telah di lakukan pemerintah
provinsi Riau diantara nya pemrov Riau telah membangun lima jembatan yang
menyebrangi sungai-sungai besar yang ada di Provinsi Riau, selain jembatan
pemprov Riau juga telah membangun infrastruktur jalan hal ini guna membuka
jalur perekonomian di desa desa yang ada di provinsi Riau.
Selain program Infra struktur pemerintah provinsi Riau meluncurkan
Program usaha ekonomi desa simpan pinjam (UEKSP). Provinsi Riau memiliki 1600
desa, melalui program UEKSP sudah 840 desa di provinsi Riau menerima dana
Usaha ekonomi desa simpan pinjam (UEKSP), setiap desa mendapat dana 500 juta.
Total anggaran yang di salurkan pemerintah provinsi Riau 391 miliar untuk 840
desa, dan kini sudah 1,2 Trilyun.
Guna mengawasi program UEKSP pemrov Riau mempekerjakan 260 orang
pengawas yang tersebar di Riau dengan adanya pengawas progrom UEKSP dapat
termonitor.
Gubri percaya Perbankan yang ada di Provinsi Riau akan menjadi
harapan masyarakat Riau guna mempercepat pembangunan di provinsi Riau seperti
yang telah di lakukan pemerintah provinsi Riau melaui program Usaha ekonomi
desa simpan pinjam (UEKSP).
Gubri berharap agar aparatur pemerintah di provinsi Riau dapat
menjadi mediator yang baik dengan stake holder perbankan guna memperbaiki
perekonomian masyarakat.(rls)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !