Taman Nasional Tesso Nilo Jadi Pusat Konservasi Satwa Liar

Jumat, 08 Februari 2013

Pekanbaru (Marwah Riau)
Kementerian Kehutanan RI bersama lembaga konservasi "ex-situ" Taman Safari Indonesia dan Pairi Daiza-Belgia, akan menjadikan Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau sebagai Pusat Konservasi Satwaliar.
“Klinik gajah adalah bangunan pertama yang akan didirikan di atas lahan seluas 2 hektare di kawasan taman nasional itu,” kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, Jansen Manansang.
Pembangunan pusat konservasi tersebut akan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Kehutanan Zukifli Hasan yang rencananya akan dilaksanakan pada Kamis (7/2).
Jansen Manansang menjelaskan klinik gajah itu diharapkan mampu menjadi embrio bagi pembangunan pusat konservasi satwaliar secara bertahap dan berkelanjutan. “Dari klinik ini diharapkan mampu menjadi pusat edukasi, penelitian dan ekowisata untuk menguatkan keberadaan Taman Nasional (TN) Tesso Nilo,” katanya.
Dikemukakannya bahwa sebagai tahap awal, di klinik gajah itu akan dibangun bangunan untuk kegiatan medis meliputi pengobatan yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk perawatan 16 ekor gajah.
“Termasuk fasilitas penunjang seperti "holding area", sumur, dan pengadaan pakan,” katanya. Selanjutnya untuk kepentingan administrasi, kata dia, akan terintegrasi kantor dan ruang "mahout" (pawang gajah).
Ke depannya, menurut dia, di pusat konservasi itu juga akan dibangun komplek pemukiman untuk para "mahout", fasilitas untuk konservasi satwa liar dan lainnya. “Intinya di fasilitas yang akan dibangun ini, mudah-mudahan dapat menjadi pusat kegiatan konservasi, edukasi, penelitian dan ekowisata bagi kepentingan satwaliar endemik Sumatera,” katanya. (rls)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © September, 2012. Marwah Riau - All Rights Reserved
Design by Blogger Inside Inspired by Create Website
Proudly powered by Blogger