Pelalawan (Marwahriau.com)
Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Pelalawan yang
kembali dibuka di tahun 2013 ini, diharapkan bisa sesuai dengan prosedur.
Pasalnya, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika saban penerimaan CPNS,
selalu dipenuhi 'titipan' para pejabat. "Kalau untuk soal itu kan sudah
bukan rahasia umum lagi, tapi kita harapkan untuk tahun ini penerimaan CPNS
dapat sesuai dengan prosedur," terang salah satu calon legislatif DPRD
Pelalawan tahun 2014 mendatang, Faizal SE.
Faizal yang juga menjadi Ketua GRIB Pelalawan ini mengatakan, bahwa saat
ini masyarakat memang menantikan adanya penerimaan CPNS lagi. Jadi jangan
sampai masyarakat yang sudah menunggu lama dan berharap untuk jadi CPNS,
akhirnya kembali kecewa karena adanya 'titipan' para pejabat.
"Kan kasihan melihatnya, masyarakat sudah lama menunggu adanya
pembukaan CPNS pasca moratorium kemarin, dimana pada tahun lalu tak ada
pembukaan CPNS. Sekarang giliran ada pendaftaran CPNS, masyarakat tentu
berharap jika penerimaan CPNS ini benar-benar fair," ungkapnya.
Apalagi untuk tahun ini, sambungnya, kuota CPNS di Kabupaten Pelalawan
hanya mendapatkan jatah 184 orang saja. Jumlah tersebut belum dibagi-bagi lagi
dengan rincian formasi yang kabarnya memang belum keluar. Jadi dirinya
mengharapkan agar penerimaan CPNS tahun ini benar-benar sesuai dengan prosedur,
"Ini artinya, pihak-pihak terkait atau para pejabat jangan sampai bermain
'titip-titipan' sehingga masyarakat yang seharusnya benar-benar murni keterima
malah tak bisa masuk," tandasnya.
Jika kondisinya seperti itu, lanjutnya, maka yang dikhawatirkan 'titipan'
itu tak bisa bekerja maksimal. Karena dari awal pun dirinya sudah tak bersaing
secara murni, dan dikhawatirkan hal ini akan merembet pada kinerja mereka saat
menjadi pegawai nanti.
"Logikanya kan seperti itu, jika sesuatu yang diinginkan tak diperoleh
dengan cara yang murni, maka selanjutnya biasanya kerjanya akan asal-asalan.
Dan tentu kita tak mau seperti itu, karena mereka kan nantinya akan menjadi
aparatur yang melayani masyarakat," bebernya.
Dikatakannya, sebenarnya pencegahan agar tak terjadi 'titip-titipan' ini
bisa dilakukan sejak awal penyeleksian PNS. Artinya, perekrutan CPNS nanti
harus dilakukan dengan transparan dan bebas KKN.
"Apalagi dengan adanya UU tentang Kebebasan Informasi Publik,
masyarakat wajib tahu, mengapa seseorang lulus dan mengapa seseorang tidak
lulus dalam tes CPNS. Dan itu bisa dipublikasikan ke media," tandasnya.
Ditambahkannya, bukan cuma itu, panitia juga semestinya menyediakan kotak
pengaduan bagi peserta yang merasa dirugikan. Sehingga dengan begitu,
penerimaan CPNS pada tahun ini bisa benar-benar transparan dan terjaga
kemurniannya, "Sekarang kan pemerintah sedang gencar-gencarnya mewacanakan
reformasi birokrasi. Nah, sebenarnya esensi reformasi birokrasi itukan diawali
dari bagaimana pemerintah menyaring calon-calon birokratnya secara amanah dan
profesional," tutupnya. (adi)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !