Saat
ini, bagi kebanyakan masyarakat, praktik penyelenggaraan jenazah menjadi ilmu
yang langka. Karena, selain fardhu kifayah, memang lebih banyak yang kurang
peduli terhadap kewajiban tersebut. Karena itu, untuk menggugah masyarakat akan
pentingnya ilmu dan tata cara penyelenggaraan jenazah bagi kuam muslimin, maka
Ikatan Masjid Indonesia (IKMI) Kabupaten Pelalawan memprakarsai pelatihan
penyelenggaraan jenazah.
"Nampaknya
kaifiyat atau tata cara penyelenggaraan jenazah ini enteng, tapi praktiknya
cukup berat. Buktinya tak semua masyarakat muslim mampu mempraktikkannya. Jadi
IKMI merasa bertanggungjawab untuk menularkan fardhu kifayah ini kepada
masyarakat," terang Ketua IKMI H Muhammad Rais,S.Ag, Kamis
(12/12).
Rais
mengatakan bahwa kegiatan yang lakukan IKMI Pelalawan ini sebagai wujud dari
program kerja tahun 2013. Di samping seminar-seminar di kota, IKMI juga
menggugah masyarakat dengan masalah yang praktis seperti ini. Apalagi daerah
terpencil seperti ini sangat butuh dengan perhatian IKMI.
"Untuk
pesertanya sendirinya yakni para imam masjid dan musholla serta ibu-ibu
perwiridan di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar. Khusus untuk penyelenggaraan
jenazah pesertanya ratusan orang," ujarnya.
Kegiatan
tersebut, lanjut M Rais yang juga Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor
Kemenag Pelalawan, untuk warga 3 desa, yakni Desa Teluk Beringin, Sungai Upih,
Teluk Bakau dipusatkan di Desa Teluk Beringin Kecamatan Kuala Kampar.
"Pelatihannya
sendiri berlangsung selama 3 hari," kata Rais sambil menyebutkan acara
dilaksanakan sejak 10-13 Desember ini.Dikatakannya, dan yang akan menjadi
instruktur pelatihan diketuai H Zulkarnain, Lc yang juga Ketua Bidang Dakwah
IKMI wilayah Kabupaten Pelalawan, bersama pemateri yang lain Aliadi,M.Ag dan
M.Rais.
Sementara
itu, Kepala Desa Teluk Beringin Khaidir mengapresiasi pelatihan yang di taja
oleh IKMI. Dengan adanya pelatihan ini, maka dirinya mengharapkan masyarakatnya
bisa semakin paham tentang agama terutama tentang penyelenggaraan jenazah.
"Apalagi
Kaifiyat ini sudah sangat langka, maka itu saya undang desa desa yang lain yang
jumlahnya 100 orang bahkan lebih untuk ngaji dan belajar bersama,'' ungkap
Khaidir.**(adi)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !