Pekanbaru
(Marwahriau.com)
Setelah puluhan
pedagang kaki lima (PKL) menggelar aksi unjukrasa Rabu (29/10) lalu, ratusan
pengunjuk rasa dengan menumpang 15 mobil dan beberapa sepeda motor kembali
melakukan aksi unjukrasa di kantor dan rumah dinas Wali Kota Pekanbaru, Jumat
(31/10) sekitar pukul 10.00 WIB.
Koordinator
lapangan sebelumnya, Nofri Andri Yulan kembali tampil berorasi dan meminta Wali
Kota Pekanbaru Fidaus ST MT menemui mereka. Meski bukan pedagang, mantan
Presiden Mahasiswa Unri ini dalam berorasi mengakui bahwa pedagang telah
melanggar aturan, tetapi ia akan tetap berorasi akan berdemo setiap hari.
‘’Kami tahu kami melanggar, tetapi kalau penertiban tidak menyeluruh kami akan
berdemo setiap hari,’’ teriaknya.
Sementara itu
salah seorang pedagang sayur Pasar Pagi Arengka, Heri (48) yang turut berdemo,
mengaku ia siap pindah jika seluruh bangunan kios, lapak permanen dan semi
permanen yang berdiri di daerah milik jalan tersebut ikut ditertibkan.
‘’Kalau bangunan
kios pedagang emas yang permanen itu pindah, kami sudah berkomitmen dari dulu,
bahwa kami tidak perlu diminta pasti pindah. Tetapi hingga hari ini tidak ada
kejelasan, yang mana saja yang akan ditertibkan sehingga kami ingin kejelasan
dan penertiban yang dilakukan harus adil,’’ ujarnya.
Kepala Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (kesbangpol) Agus Pramono yang menjumpai
pendemoberjanji akan menyampaikan aspirasi PKL kepada Wako. ‘’Saya yakin wali
kota sudah berusaha mancarikan solusi terbaik. Nanti akan saya sampaikan ke
wali kota. Kalau beliau tidak ada acara, saya yakin beliau mau datang ke Pasar
Pagi Arengka untuk menemui pedagang,’’ ujarnya.
Pedagang Tetap Berjualan
Sementara
ramai-ramai orang yang mengatasnamakan pedagang jalur lambar Pasar Pagi Arengka
melakukan unjuk rasa di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Jumat (31/10), teryata
tidak seluruh pedagang mengetahuinya.
‘’Kami baru tahu
barusan. Apa memang ada pedagang yang demo ke wali kota? Lihat saja mereka
masih banyak yang berjualan ketimbang ikut demo,’’ ungkap Ide, salah satu
pedagang di jalur lambat.
Pantauan wartawan,
aktivitas di jalur lambat masih cukup ramai baik oleh pedagang maupun
pembeli.(rp)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !